Hidup yang tak adil.
Terkadang gw berfikir kalau hidup itu terlalu berat
dijalanin.
Masalah engga pernah berhenti datang dan menyerang.
Terkadang pula gw heran sama orang yang bisa begitu
lepas tertawa dan begitu bersemangat
Seolah mereka engga pernah ngalamin masalah dalam
hari-hari mereka.
Dan terkadang karna hal itu, gw ngerasa iri sama
orang-orang diluar sana
Karna gw cuma bisa berharap sama kayak mereka, bahagia
setiap saat, tanpa aura kesedihan.
Seseorang pernah bilang sama gw, "itu semua cuma
karna lo ngeliat part bahagianya ajah"
Sejenak terasa benar, tapi menurut gw itu salah.
Mereka terlalu banyak dapat part bahagia dibanding gw.
Mereka seolah tokoh-tokoh antagonis dalam suatu cerita
yang selalu bahagia bahkan saat lawannya menangis,
Dan gw seolah tokoh protagonis, yang hanya mendapat
bagian bahagia di awal dan di akhir cerita saja.
Apa yang salah?
Kenapa hidup ini terlalu banyak lika liku dan luka
buat gw jalanin,
Tapi justru penuh suka untuk mereka diluar sana?
Apa yang salah?
Orang bilang hidup itu bagai sebuah roda
Kadang kita diatas, dan kadang kita yang dibawah.
Kadang kita menikmati, dan kadang kita memasrahkan
saja.
Tapi tidak seperti itu. Semua tampak tabu
Semua tampak hanya bualan belaka.
Ya semua,
Semua tampak begitu sampai saat gue melihat tetes itu
mengalir perlahan dari pelupuknya.
Ya dia, gadis yang kehidupannya seolah sempurna itu,
Ternyata meneteskan peluh menghadapi perceraian yang
hancurkan keluarganya..
Dia, seorang pria muda berbakat yang dikagumi banyak
wanita itu,
Ternyata menjatuhkan derai tangis menghadapi kematian
yang akan bawa ibunya pergi menjauh
Dia, seorang anak lelaki yang penuh dengan talenta,
Ternyata meneteskan airmata merindukan ibu yang bahkan
entah berada dimana
Dia, seorang wanita yang selalu penuh tawa ceria itu,
Ternyata menangis tiap malam teringat orang tua yang
tewas tak berdosa oleh peluru besi itu
ya mereka, orang-orang yang kukira selalu bahagia
Orang-orang yang tampak hidup penuh kesempurnaan
Ternyata hanya sekumpulan orang yang berjuang menjadi
aktor
Hanya sekelompok orang yang terlatih tuk tersenyum
palsu
Tutupi luka dan duka yang selimuti hari-hari nya.
Tapi bukan, bukan palsu.
Mereka hanya melatih diri agar luka dan duka takkan
usik kebahagiaannya
Mereka hanya memilih untuk peduli akan kebahagiaan
saja
Mereka hanya memilih untuk tampilkan bahagia dan
lupakan pedih itu meski hanya sejenak
Kini gw sadar, hidup bukannya engga adil
Bahagia dalam Hidup bukannya berpihak sama beberapa
orang saja
Bahagia itu milik semua orang
Bahagia itu milik siapa saja yang mau memilih untuk
bahagia
Bahagia itu bisa jadi milik gw kalau gw pilih untuk
bahagia
Dan bahagia bakal terasa seandainya gw berhenti untuk
peduli sama segala kekecewaan dan duka yang ada.
Dan ternyata hidup itu engga seberat yang gw bayangkan
sedari awal.
Hidup itu ringan kalau gw engga menyerah sama beban
Hidup itu indah, kalau gw berjuang mencapai bahagia
tanpa menyisipkan waktu untuk bersedih
Hidup itu indah karena gw bisa pilih untuk bahagia
kapanpun gw mau.
Komentar